Mengulas Kembali Sejarah Singkat Nahdlatul Ulama'

Nahdhatul ulama adalah organisasi terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota lebih dari 90 juta orang, organisasi yang didirikan oleh K.H. Hasyim asy'ari pada 16 rajab 1344 ( 31 Januari 1926) ini mengikuti faham ahlusunnah wal jama’ah yang menurut pengertian secara bahasa ahlusunnah adalah orang yang beri’tikan sesuai sunah nabi. Sedangkan wal jama’ah adalah mereka yang mengikuti nabi dan sahabat. Sedangkan secara istilah adalah Ahlussunnah wal Jama’ah adalah orang-orang yang mendapat petunjuk Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah, mengamalkan ajaran Al Qur’an dan Sunnah dalam praktek dan menggunakannya sebagai manhaj (metode berfikir dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari).

Kali ini kami akan membahas mengenai sejarah NU mengutip dari halaman resmi nu.or.id.



Menjadi salah satu petunjuk berdirinya Nahdlatul Ulama (NU), pada akhir tahun 1925 santri As’ad di utus oleh mbah cholil untuk mengantarkan tasbih dengan bacaan asmaul husna( ya jabbar, ya qahhar. Berarti menyebut nama tuhan yang maha perkasa) kepada KH. Hasyim Asy’ary.

Bukan menjadi pentunjuk yang pertama kalinya, sebelumnya pada akhir tahun 1924 santri as’ad diminta mbah cholil untuk mengantarkan sebuah tongkat ke tebu ireng. Penyampaian tongkat tersebut disertai ayat al-qur’an surat thaha ayat 13-23 yang menceritakan mekjizat nabi Musa as.

Awalnya, KH Abdul Wahab Chasbullah sekitar tahun 1924 menggagas pendirian Jam’iyyah yang langsung disampaikan kepada Kiai Hasyim Asy’ari untuk meminta persetujuan. Namun, Kiai Hasyim tidak lantas menyetujui terlebih dahulu sebelum ia melakukan sholat istikharah untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT.

Hasil dari istikharah Kiai Hasyim Asy’ari dikisahkan oleh KH As’ad Syamsul Arifin. Kiai As’ad mengungkapkan, petunjuk hasil dari istikharah Kiai Hasyim Asy’ari justru tidak jatuh di tangannya untuk mengambil keputusan, melainkan diterima oleh KH Cholil Bangkalan, yang juga guru Mbah Hasyim dan Mbah Wahab.

 Dari petunjuk tersebut, Kiai As’ad yang ketika itu menjadi santri Mbah Cholil berperan sebagai mediator antara Mbah Cholil dan Mbah Hasyim. Ada dua petunjuk yang harus dilaksanakan oleh Kiai As’ad sebagai penghubung atau washilah untuk menyampaikan amanah Mbah Cholil kepada Mbah Hasyim. 

Dari proses lahir dan batin yang cukup panjang tersebut menggamabarkan bahwa lika-liku lahirnya NU  tidak banyak bertumpu pada perangkat formal sebagaimana lazimnya pembentukan organisasi. NU lahir berdasarkan petunjuk Allah SWT. Terlihat di sini, fungsi ide dan gagasan tidak terlihat mendominasi. Faktor penentu adalah konfirmasi kepada Allah SWT melalui ikhtiar lahir dan batin. 

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa berdirinya NU merupakan rangkaian panjang dari sejumlah perjuangan. Karena berdirinya NU merupakan respons dari berbagai problem keagamaan, peneguhan mazhab, serta alasan-alasan kebangsaan dan sosial-masyarakat.


Penulis : Atik Wadlikhatul A.

Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/116035/sejarah-singkat-berdirinya-nahdlatul-ulama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengulas Kembali Sejarah Pers di Indonesia

Guna Memperkenalkan Seputar PMII, Komisariat Al Khoziny Sukses Adakan PMII Sapa Maba

Ulas Seputar Penulisan Cerpen, PMII Rayon Tarbiyah Adakan Kelas Menulis #2