Ketua Kopri Rayon Tarbiyah Mendelegasikan Anggotanya Mengikuti SIG di Kediri
Dengan bertujuan meningkatkan kapasitas keilmuan kader, Komisariat Tribakti kediri menyelenggarakan Sekolah Islam Gender (SIG) yang bertempat di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Mojo-Kediri, Minggu (31/01/2021).
Acara yang menjunjung tema "Meningkatkan Sinergisitas Kesetaraan Gender di Era Milenial" tersebut dibuka pukul 20.30 WIB. Dan tampak pula, saat pembukaan berlangsung dihadiri oleh Ketua Rayon, Ketua Kopri, dan Departemen Kaderisasi dari Rayon Tarbiyah PMII Al-Khoziny.
Melalui kegiatan SIG Tahun 2020 ini, sahabati Fitri selaku panitia mempunyai harapan agar kedepannya perempuan-perempuan yang telah mengikuti acara itu dapat lebih terbuka lagi wawasannya, tidak salah memahami gender, seks dan seksualitas.
"Karena disini kalau kita lihat membahas tentang gender seakan-akan hanya memperjuangkan perempuan saja, padahal disitu laki-laki juga iya. Jadi jangan terlalu seakan-akan perempuan selalu tertindas, dua-duanya harus diperjuangkan," ucapnya.
Beliau juga menyampaikan bahwa alhamdulillah SIG tahun ini terdapat 24 peserta yang hadir, dua dari delegasi Sidoarjo dan dua lagi dari luar kota yang salah satu delegasinya dari Surabaya Selatan, sedangkan dari internal sendiri ada 20 peserta.
Sedangkan beberapa materi yang dikaji diantaranya yaitu Ke KOPRI an, Konsep Gender, Seks dan Seksualitas, Gender perspektif Al-Qur'an dan Hadits, Hukum islam di Indonesia, Fikih perpektif gender, Analisis Sosisal perspektif Feminis.
"Acara SIG tersebut berlangsung selama 3 hari berturut-turut, dan dimulai hari Minggu (31/01/2021) hingga acara penutupan SIG Selasa (2/02/2021) pukul 21.30 WIB" ucap Khofifah, selaku ketua kopri pmii rayon tarbiyah al-khoziny yang ikut serta dalam pelaksanaan SIG Tribakti.
Sementara itu menurut ketua KOPRI PMII Rayon Tarbiyah Al-khoziny, Syayiddatul Khofifah memaparkan, dari berbagai konstruk sosial yang sering kali menempatkan perempuan sebagai warga negara kelas dua, ketidakadilan gender lebih sering dialami oleh perempuan, serta untuk mengetahui dan mendalami teori-teori ke perempuanan, Maka SIG ini penting diikuti oleh setiap kader PMII. Karena sangatlah penting sebagai pengingat dan pemerhati isu-isu sosial untuk turut membangun, mewujudkan dan mempromosikan keadilan gender melalui kebijakan, budaya dan bentuk program yang terimplementasikan.
"Suasana saat forum sangat kondusif dan nyaman, karna kadernya aktif-aktif, jadi forumnya hidup" papar Sahabati Kopep, sapaan akrabnya.
Dengan demikian, setelah mendelegasikan SIG tersebut, harapan ketua kopri pmii rayon tarbiyah al-khoziny sendiri adalah untuk menguatkan mental dan menginginkan agar anggota/kader lebih semangat berproses di pmii dan memajukan rayon tarbiyah al-khoziny lebih baik lagi kedepannya.
.
.
.
Penulis : Endah Alfi Luthfiah (LSO Jurnalistik 20-21)

Komentar
Posting Komentar