Tahun Baru Paradigma Baru

Tahapan kedua kaderisasi PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) setalah MAPABA(Masa Penerimaan Anggota Baru) adalah PKD (Pelatihan Kader Dasar), dimana pada pelatihan ini tujuannya  membentuk Kader Mujahid yang memiliki kesungguhan hati, pikiran dan tingkah laku dalam melaksanakan nilai-nilai keislaman, keindonesiaan, keintelektualan serta progresvitas.

Dalam melaksanakan proses kaderisasi bisa menggunakan cara apapun yang terpenting kader dapat progresvitas, salah satunya setelah melakukan PKD kader diwajibkan untuk melakukan RTL(Rencana Tindak Lanjut) sebagai upaya melihat sejauh mana kompetensi yang  diserap kader setelah melakukan pelatihan tersebut dan sebagai evaluasi komisariat kedepannya sehingga dapat meningkatkan kinerja yang sesuai dengan tujuan pelaksanaan pelatihan. seperti yang RTL PKD diusung oleh Komisariat Bela Negara UPN "Veteran" Jawa Timur yaitu membuat essay opini tentang pengadvokasian secara kasuistik dan membuat langkah perubahan yang telah diterapkan di rayon atau komisariat masing-masing setelah mengikuti PKD.

berikut adalah essay dari Kader Rayon Tarbiyah yang mendelegasikan untuk ikut PKD di Komisariat Bela Negara UPN "Veteran" Jawa Timur dengan tema fakultatif mengenai pendidikan.


Tahun Baru Paradigma Baru 

Ditulis oleh: Atik Wadlikhatul Ainiyyah

 

Era revolusi industri 4.0 mengubah seluruh dunia,terlebih pada abad 21 ini, ditandai dengan  perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang tentunya berpengaruh juga dalam proses pembelajaran yang berakibat tuntutan dunia kerja agar lebih kompeten dan terampil sebab kebutuhan pada masa kini. Kemampuan komunikasi, kolaborasi, berfikir kritis, kreatif, inovatif dan adaptif yang sekarang sangat dibutuhkan semua pelajar di negeri ini. Pada abad 21 ini setiap siswa dipaksa memiliki 4 bekal dalam dirinya yang pertama berupa intelektual yang matang, meliputi kratif, inovatif, kritis, dapat memecahkan masalah dengan baik, mengambil keputusan dengan cermat, dan pro-aktif; Kedua dalam hal bertindak, termasuk komunikatif, berkolaborasi dan kerjasama tim; Ketiga berupa bagaimana ia menempatkan diri pada masa yang berkembang atau global namun tidak meninggalkan budaya lokal, beradaptasi dengan situasi dan kondisi. Dan yang terakhir alat untuk mengembangkan kreatifitas berupa teknologi informasi, jaringan digital, dan literasi.

Bibit dari negara yang maju adalah SDM (Sumber daya manusia) yang mumpuni, cerdas, dan berkarakter. Abad 21 yang baru berjalan satu dekade ini telah merubah banyak hal, seperti teknologi canggih buatan manusia yang telah mendunia, anak bangsa jangan sampai tertinggal dalam hal ini apalagi gagap teknologi, persaingan dunia yang semakin keras harus diimbangi dengan pengetahuan yang luas.

Membangun siswa memiliki daya fikir yang kritis, kreatif, inofatif, komunikatif, adaptif dan canggih dalam memanfaatkan teknologi perlu dibentuknya acuan pembelajaran bagi siswa agar lebih sistematis berupa kurikulum pendidikan. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pada akhir tahun 2021 ini kemendikbud ristek meluncurkan kurikulum baru yang dinamai “Kurikulum Paradigma Baru”, yang akan digunakan mulai tahun 2022, yang membedakan kurikulum ini dari kurikulum lainnya  adalah dalam penggunaan atau penyelenggaraannya dilakukan secara bertahap dan sekolah dibebaskan boleh menggunakan atau tidak. Kurikulum ini diluncurkan untuk memulihkan kembali pendidikan di Indonesia semenjak terjadinya pandemi covid-19 yang mengharuskan siswa belajar secara daring, perubahan proses pembelajaran yang dirasa menyulitkan siswa dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru, selain itu pendidikan yang mencangkup membangun akhlak yang baik untuk siswa kurang tersampaikan.

kurikulum paradigma baru yang katanya akan menyempurnakan kurikulum 2013, memiliki poin-poin yang dihightlight media diantaranya:

1. Struktur kurikulum paradigma baru terdiri dari kegitan intrakurikuler berupa pembelajaran tatap muka bersama guru dan kegiatan proyek, selain itu setiap sekolahan diberi keleluasaan untuk mengembangkan program kerja tambahan yang dapat mengembangkan kompetensi pesrta didiknya dan program tersebut dapat disesuaikan dengan visi misi dan sumber daya yang tersedia di sekolah tersebut dengan mengacu profil pelajar pancasila.

Pada poin ini siswa dapat mengekspor kemampuannya dalam proyek yang dibuat oleh gurunya yang baik dan tepat sasaran, membuat tim dalam mengerjakan proyek yang dapat melatih siswa kerja tim yang efektif dan efisien, juga dapat meningkatkan dan mengembangkan kompetisi siswa serta menanamkan jiwa pancasilais

2. Istilah KI dan KD yang ada pada kurikulum sebelumnya diubah menajadi capaian pembelajaran atau disingkat CP, yang merupakan rangkaian pengetahuan, ketrampilan dan sikap sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan sehinnga membangun kompetensi yang utuh, oleh karena itu setiap asesmen yang akan dikembangkan oleh guru maka harus berdasarkan capaian yang sudah ditetapkan.

Di poin ini sebenarnya KI dan KD sama saja sudah mencantumkan rangkaian pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sebagai proses yang membangun kompetensi yang utuh namun beda istilah saja kalau di kurikulum sebelumnya dengan istilah kognitif, afektif, dan sikomolorik.

3. Pelaksaan proses pembelajaran dengan pendekatan tematik yang selama ini dilakukan di jenjang SD saja, pada kurukulum paradiga baru boleh digunakan di pendidikan jenjang lainnya. Namun di jenjang SD juga dibebaskan boleh memakai atau menghilangkan.

Tema atau topik-topik yang terkait hal-hal kontemporer yang penting harus selalu diintergrasikan dalam semua disiplin ilmu,baik tradisonal maupun modern. Yang meliputi literasi global, literasi lingkungan, literasi informasi, literasi digital, pemikiran sistem dan pemikiran rancangan. Saya rasa perlu untuk dimasukkan dalam kurikulum pendidikan layaknya kolaborasi mata pelajaran untuk membaca lingkungan sekitar guna meningkatkan rasa peduli pada lingkungan sekitar dan juga melatih daya kritis siswa.

4. Kurikulum paradigma baru tidak menetapkan jumlah pembelajaran perminggu seperti yang selama ini berlaku pada KTSP 2013, akan tetapi jumlah jam pelajaran pada kurikulum  baru ditetapkan pertahun.

Pada poin ini bisa berdampak negatif bagi guru yang kurang memperhatikan jam pelajarannya, bisa jadi guru memberikan materi di awal tahun pelajaran dengan cepat untuk menjadikan akhir tahun sebagai praktek pembelajaran namun materi pelajatran kurang tersampaikan. Akan tetapi bisa juga berdampak positif jika guru bisa mengatur waktu dengan efisien dan sesuai apa yang dibutuhkan oleh siswanya, disela-sela materi dibuat diskusi atau praktek pembelajaran berupa proyek seperti poin pertama.

5. Sekolah diberi keleluasaan untuk menerapkan model pembelajaran yang kolaboratif antar mata pelajaran , misalnya berupa aresmen sumatif dalam bentuk proyek atau penilaian berbasis proyek.

Pada poin ini hampir sama dengan pembelajaran pendekatan tematik yaitu denagn mengkolaborasiakan mata pelajaran namun yang membedakan yaitu disertai praktek atau penilaian yang berbasis proyek, penggabungan antara poin satu dan poin tiga.

6. Pada kurikulum paradigma baru Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan dikembalikan dengan nama baru yaitu Informatika dan akan mulai diajarkan di jenjang SMP.

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terus berkembang untuk mendukung efektifitas pembalajaran, mata pelajaran TIK sangat penting pada abad ini untuk menangkal adanya kesenjangan digital. Pada poin ini tidak mengharuskan guru yang mengajar dengan latar belakang lulusan informatika, mata pelajaran boleh diajarkan oleh guru mapel lain yang memiliki kompetensi dan bisa menggunakan alat digital. Jadi tidak membebani sekolah untuk mencari guru lagi.

7. Untuk mata pelajaran IPA dan IPS pada jenjang SD di kelas 4, 5, dan 6 yang selama ini berdiri sendiri, dalam kurikulum paradiga baru kedua mata pelajaran ini akan diajarkan secara bersamaan dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sosial (IPAS).

Setiap disiplin ilmu tentu saja bisa dikaitkan dengan cara kolaborasi, namun pada mata pelajaran IPA dan IPS ini bisa saja menyulitkan siswa dalam memahami mata pelajaran tersebut karena ilmu sains ini jika dipetakkan misal IPA, terdapat biologi, fisika, dan kimia; sedangkan IPS terdapat geografi, ekonomi, dan sosiologi. Saya rasa lebih mudah jika dipisah menjadi dua mata pelajaran saja sehingga siswa bisa mematakkan ilmu pengetahuan alam dan sosial dengan jelas.

            Kurikulum paradigma baru yang diusung oleh kemendikbud ristek yang terdapat tujuh poin diatas bisa digunakan pada abad 21 ini, dengan mangacu profil pelajar pancasila, kebutuhan untuk meningkatkan kualitas diri dengan belajar sepanjang hayat, membangun hubungan yang selaras dengan lingkungan, dan mengembangkan nilai-nilai pancasila. Dalam kurikulum paradigma baru membebaskan sekolah untuk menerapkannya atau tidak, sehingga sekolah tidak terbebani karena dalam setiap daerah memiliki kondisi dan kebutuhan yang berbeda-beda.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Referensi:

S.W. Septiarti, M.Si.,Dkk.2017. Sosiologi dan Antropologi Pendidikan.Yogyakarta:UNY Press.

Belawati,Tian.Merancang Ulang Kurikulum untuk Pendidikan Abad 21. www.curriculumdisign.org : 20-12-2021;21:05 WIB

Deitje A. Katuuk, Jeffry S.J. Lengkong, Willem Hanny Rawung.(2021).Kurikulum dan Tantangannya abad 21.Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan.Vol 10 (1),29-34. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana : 20-12-2021; 21:45 WIB.

https://pgsd.binus.ac.id/2017/08/08/kurikulum-baru-ketrampilan-abad-21-dan-implementasinya/ :22-12-2021; 20:50 WIB

http://www.kemendikbud.go.id/main/blog/2021/12/dorong-pemulihan-pembelajaran-di-masa-pandemi-kurikulum-nasional-siapkan-tiga-opsi :2-01-2022;09:03 WIB

http://youtu.be/twhwG4kzxZE : 22-12-2021; 21:00 WIB

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengulas Kembali Sejarah Pers di Indonesia

Guna Memperkenalkan Seputar PMII, Komisariat Al Khoziny Sukses Adakan PMII Sapa Maba

Ulas Seputar Penulisan Cerpen, PMII Rayon Tarbiyah Adakan Kelas Menulis #2